THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Senin, 18 Januari 2010

Kisah Pohon Apel

Suatu ketika hiduplah sebatang pohon apel besar dan anak laki-laki yang senang bermain-main di bawah pohon apel itu setiap hari. Ia sangat senang memanjatnya hingga ke puncak pohon, memakan buahnya, tidur di keteduhan rindang daun-daunnya. Anak laki-laki itu sangat mencintai pohon apel itu, demikian pula pohon apel sangat mencintai anak itu. Waktu terus berlalu, anak laki-laki itu kini telah tumbuh besar dan tidak bermain-main dengan pohon apel itu setiap harinya. Suatu hari ia mendatangi pohon apel, wajahnya tampak sedih.

"Ayo ke sini! bermain-main lagi denganku" pinta pohon apel itu. "Aku bukan anak kecil yang bermain-main dengan pohon lagi" jawab anak itu, "aku ingin memiliki mainan, tapi aku tak punya uang untuk membelinya" pohon apel itu menyahut, "duh, maaf, aku pun tak punya uang, tetapi kalu boleh mengambil semua apelku dan menjualnya. Kau bisa mendapatkan uang untuk membeli mainan kegemaranmu"

Anak laki-laki itu sangat senang. Ia lalu memetik semua apel yang ada di pohon dan pergi dengan penuh suka cita. Namun, setelah itu si anak tak pernah datang lagi, pohon apel itu kembali sedih. Suatu hari anak laki-laki itu datang lagi, pohon apel sangat senang melihatnya datang. "Ayo bermain denganku lagi" kata pohon apel "aku tak punya waktu" jawab anak laki-laki itu "aku harus bekerja untuk keluargaku, kami membutuhkan rumah untuk tempat tinggal. Maukah kau menolongku?" "duh, maaf, aku pun tak memiliki rumah, tapi kau boleh menebang semua dahan rantingku untuk membangun rumahmu" kata pohon apel.

Kemudian anak laki-laki itu menebang semua dahan dan ranting pohon apel dan pergi dengan gembira. Pohon apel itu juga merasa bahagia melihat anak laki-laki itu senang. Tapi anak itu tak pernah kembali lagi. Pohon apel merasa sangat kesepian dan sedih. Pada suatu musim panas, anak laki-laki itu datang lagi, pohon apel merasa sangat bersuka cita menyambutnya.

"Ayo-ayo kita bermain lagi" pinta pohon apel, "aku sedih" kata anak laki-laki, "aku sudah tua dan ingin hidup tenang. Aku ingin pergi berlibur dan berlayar. Maukah kau memberiku sebuah kapal untuk pergi berlayar?" "duh, maaf, aku tak punya kapal, tapi kau boleh memotong batang tubuhku dan menggunakannya untuk membuat kapal yang kau mau, pergilah dan bersenang-senanglah"

Kemudian anak laki-laki itu menebang batang pohon apel dan membuat kapal yang diinginkannya. Ia lalu pergi berlayar dan tak pernah datang lagi menemui si pohon apel. Akhirnya setelah bertahun-tahun kemudian, anak laki-laki itu datang lagi.

"Maafkan aku" kata pohon apel, "aku sudah tak memiliki buah apel lagi untukmu", "tak apa, aku pun sudah tak memiliki gigi untuk menggigit buah apelmu" jawab anak itu, "aku juga tak memiliki batang dan dahan yang bisa kau panjat" kata pohon apel, "sekarang aku sudah tua untuk itu" jawabnya. "Aku benar-benar tak memiliki apa-apa lagi yang bisa aku berikan padamu, yang tersisa hanyalah akar-akarku yang sudah tua dan sekarat ini" kata pohon apel itu sambil menitikan air mata. "Aku tak memerlukan apa-apa lagi sekarang, aku hanya membutuhkan tempat untuk beristirahat. Aku sangat lelah setelah sekian lama meninggalkanmu", "ohh.... bagus sekali. Tahukah kau, akar-akar pohon tua adalah tempat terbaik untuk berbaring dan beristirahat. Mari, marilah berbaring di akar-akarku dan beristirahatlah dengan tenang"

Aanak laki-laki itu berbaring di akar-akar pohon. Pohon apel itu sangat gembira dan tersenyum sambil meneteskan air matanya.

***

Ini cerita tentang kita semua, pohon apel itu orang tua kita, dan kita adalah anak laki-laki itu. Waktu masih kecil, kita seneng banget bermain sama ayah dan ibu kita, tapi waktu kita tumbuh besar, kita pergi ninggalin mereka dan hanya datang saat kita memerlukan sesuatu atau dalam kesulitan. Ga peduli apa pun, ortu kita pasti slalu ada buat ngasih apa yang bisa mereka kasih untuk buat kita bahagia. Kamu mungkin berpikir, kalau anak laki-laki itu udah berbuat kasar sama pohon apel, tapi begitulah kadang kita memperlakukan ortu kita (and i know it, gue juga kadang emang gitu).

Sekarang (selagi gue juga lagi sadar), kita renungin lagi semuanya....
1. apa kalian semua sampe sekarang ini udah ngebahagiain ortu dan buat mereka bangga?
2. terus, sesuatu apa yang pengen kalian tunjukin dan kasih sama ortu kalian semua, sampe mereka bisa jadi bahagia karena itu?

Emang simple, tapi kita ga usah muluk-muluk juga ngerenungin ini (ntarnya cape sendiri). Cuma segitu dan bisa bikin kalian sadar udah lebih dari cukup buat nunjukin kalau kita sayang orang tua kita =' )

0 komentar: